Teropong Militer - Rusia menyebut semua kelompok teroris di Suriah telah menerima senjata, uang serta tugas perang dari luar negeri. Adalah Deputi Menteri Luar Negeri Rusia, Valery Gerasimov, yang melontarkan tuduhan tersebut.
"Mari kita ambil contoh Suriah, misalnya. Sebelum Rusia melangkah dalam perang di sisi pemerintah Suriah, negara itu telah mengobarkan perang yang dideklarasikan untuk hak keberadaannya," kata Gerasimov.
loading...
"Kami tidak bisa mengatakan kapan tepatnya gangguan internal ini tumbuh menjadi perang," pejabat itu menambahkan seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (24/3/2018).
Awal bulan ini, Deputi Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin mengatakan bahwa pasukan operasi khusus Amerika Serikat (AS) dan unit militer lainnya telah berkontribusi pada penciptaan tempat yang aman bagi para teroris di Suriah barat.
AS, yang memasuki Suriah tanpa mendapatkan lampu hijau dari pemerintah negara itu, telah berulang kali dituduh mendukung teroris di sana. Rusia, untuk bagiannya, berada di Suriah atas perintah Presiden Bashar al-Assad dan telah membantu cukup banyak untuk menghancurkan kelompok teroris ISIS di negara itu.
Sementara itu terkait dengan situasi di Ghouta, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan hampir 5.000 militan dan anggota keluarganya telah di evakuasi dari kota Harasta.
"Secara keseluruhan 4.979 militan dan anggota keluarga mereka telah dievakuasi dari pemukiman Harasta ke provinsi Idlib," kata pernyataan itu.
Menurut pernyataan itu, koridor kemanusiaan baru telah dibuka di Ghouta Timur pada Sabtu dekat pemukiman Irbin untuk membiarkan militan dan keluarga mereka mengungsi dari kota itu.
Situasi di Ghouta Timur telah tegang selama beberapa bulan terakhir, mengakibatkan penembakan yang berkelanjutan oleh militan lokal Damaskus dan tembakan balasan dari pasukan pro-pemerintah Suriah. Damaskus mengatakan pihaknya melepaskan tembakan sebagai tanggapan atas tembakan dari Ghouta Timur, tetapi negara-negara Barat menuduh pemerintah Suriah dan Rusia bertanggung jawab atas eskalasi ketegangan di daerah tersebut.
loading...
Setelah eskalasi, Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat mengadopsi Resolusi 2401. Resolusi ini mendesak semua pihak yang berkonflik di Suriah untuk segera menghentikan dan mematuhi gencatan senjata, setidaknya selama 30 hari. Ini dilakukan untuk memastikan pengiriman bantuan kemanusian berlangsung aman dan tanpa hambatan, serta evakuasi medis terhadap orang-orang yang terluka.
Segera setelah resolusi diadopsi, Rusia mengumumkan jeda kemanusiaan selama lima jam setiap hari dalam pertempuran untuk mencegah lebih banyak korban di antara penduduk dan memungkinkan warga sipil meninggalkan Ghouta Timur.
0 Komentar