loading...

(VIDEO) Arab Saudi Cegat 7 Rudal Houthi, Tapi 2 Rudal Patriot Gagal Fatal

TURBINSU Maret 25, 2018

Teropong Militer - Pemberontak Houthi Yaman menembakkan serentetan rudal balistik ke Arab Saudi pada Minggu 25 Maret 2018 malam . Sebanyak tujuh rudal berhasil diintersep tetapi dua rudal Patriot juga gagal total bahkan salah satunya fatal menghantam rumah penduduk

loading...

Serangan dilakukan bertepatan dengan tiga tahun mulainya koalisi pimpinan Saudi melakukan serangan ke Yaman yang dilakukan pada Maret 2015 lalu. Ada satu korban tewas dalam serangan ke Ryadh tersebut dan  ini adalah korban meninggal pertama di Ibukota kerajaan tersebut


Sebuah laporan oleh Saudi Press Agency yang dikelola negara Senin pagi mengatakan tiga korban telah terkena pecahan peluru yang jatuh setelah sebuah rudal dicegat. Ketiganya adalah warga negara Mesir.
Militer Saudi mengatakan telah mencegat tujuh rudal balistik yang ditembakkan oleh Houhti dengan tiga dari mereka menargetkan Riyadh, dua sasaran Jazan dan satu lagi menargetkan Najran dan Khamis Mushait.

loading...

Laporan yang belum dikonfirmasi dari kantor berita SABA Houthi mengklaim serangkaian rudal – termasuk Qaher-2, Burkan-2H dan Bader-1.
Rudal tiba di atas target mereka sekitar 11:30 waktu setempat. Televisi pemerintah Saudi mengkonfirmasi melaporkan penduduk Riyadh telah melaporkan adanya ledakan besar yang menggetarkan dinding rumah dan membuat kaca pecah.
Video yang diunggah berbagai akun media sosial menunjukkan setidaknya dua rudal Patriot gagal melakukan intersep.


The Aviationist menulis baterai SAM Saudi PAC-2 di Riyadh menembakkan rudal permukaan ke udara MIM-104C untuk menargetkan rudal balistik jarak dekat Burkan 2-H. Rudal Houhti dilaporkan berhasil dicegat oleh salah satu SAM. Tetapi untuk membunuh satu rudal tersebut Arab Saudi meluncurkan tujuh rudal. Dari jumlah itu setidaknya dua rudal mengalami gagal. Satu rudal menghantam area penduduk, sedangkan yang lain meledak di udara setelah peluncuran.



Laporan juga menyebutkan adanya puing rudal buatan Amerika tersebut di area permukiman. Tetapi tidak segera jelas apakah korban tewas atau luka akibat rudal Houthi atau justru karena rudal yang diluncurkan Patriot.


Serangan itu adalah yang terbaru dalam serangkaian rudal Houthi yang ditembakkan di Riyadh sejak serangan terakhir pada November.



Serangan pertama, yang juga menargetkan bandara internasional Riyadh pada tanggal 4 November, memicu pengetatan blokade Yaman yang sudah lama dipimpin oleh Saudi. Serangan lain pada 19 Desember serangan menargetkan istana Yamamah di Riyadh, kediaman resmi Raja Salman.




Arab Saudi telah menuduh musuh bebuyutannya Iran memasok rudal itu kepada para pemberontak, sebuah tuduhan yang dibantah keras oleh Teheran.




Houthis telah mengusir pasukan pro-pemerintah dari ibukota pada September 2014 dan melanjutkan untuk merebut petak-petak di negara Arab Arab yang miskin tersebut. Hal ini mendorong koalisi militer yang dipimpin oleh Arab Saudi untuk campur tangan di Yaman pada 26 Maret 2015, untuk membantu pemerintah mendorong kembali pemberontak.




Sejak Arab Saudi memasuki perang, sekitar 10.000 orang telah tewas dan 53.000 terluka di Yaman, memicu apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.




Pekan lalu, Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mendesak Pangeran Mahkota Saudi Mohammad bin Salman selama kunjungannya ke Washington untuk mengejar “upaya” untuk mengakhiri konflik memilukan Yaman.
PBB mengatakan kondisi hidup di negara yang dilanda perang itu telah mencapai tingkat bencana dan bahwa 8,4 juta orang menghadapi kelaparan yang akan segera terjadi.
Tags

Posting Komentar

0 Komentar