Teropong Militer - Nama mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo mencuat dalam hasil polling yang dirilis Intitut NKRI, Sabtu (24/3). Gatot menjadi calon kuat yang diterima semua golongan.
"Banyak responden menjawab kalau Gatot adalah sosok yang cocok dipasangkan dengan siapa saja. Ini berdasarkan polling yang kami lakukan," kata Direktur Eksekutif Institut NKRI, Agung Mattauch..
loading...
Ia mencontohkan, tentang persentase Gatot ketika dipasangkan dengan beberapa nama cukup bagus. Misalnya berpasangan dengan Prabowo Subianto sebagai cawapres, Gatot memperoleh angka 12,7 persen.
"Bahkan dari polling, Gatot pantas dicalonkan sebagai capres mendatang, dan apabila berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mampu mencapai persentase 26,7 persen," katanya.
Hal lain yang membuat Agung terkejut ketika Gatot disandingkan dengan Jokowi sebagai cawapres ternyata juga dinilai cocok oleh responden.
"Angka Jokowi-Gatot mencapai 11,3 persen, padahal selama ini ada anggapan kuat dari masyarakat kalau Gatot bersebrangan dengan Jokowi," paparnya.
Melihat fakta yang mereka temukan, Agung menyimpulkan kalau ibarat Gatot masuk bursa capres/cawapres, sosok mantan Panglima TNI itu ibarat gadis cantik menuju panggung Pilpres 2019.
"Ini menunjukkan dalam pilpres 2019 mendatang, Gatot ibarat gadis cantik yang akan ditaksir banyak pria," ujarnya.
loading...
Adapun, Rizieq Shihab mendorong Gerindra, PKS, PAN, dan PBB berkoalisi di pilpres 2019. Apakah Rizieq ingin maju dalam pilpres?
Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), Slamet Maarif menyatakan, Rizieq bisa saja maju pilpres 2019. Namun, ada kondisi yang harus dipenuhi sebelum itu.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Jenderal Gatot Calon Paling Kuat, Bagaimana dengan Rizieq Shihab?, http://jateng.tribunnews.com/2018/03/25/jenderal-gatot-calon-paling-kuat-bagaimaa-dengan-rizieq-shihab.
"Insyaallah jika diminta ulama dan umat (Rizieq siap maju pilpres 2019-Red)," katanya, melalui WhatsApp, Sabtu (24/3).
Pernyataan Slamet menjawab pertanyaan apakah Rizieq siap jika diminta empat parpol itu maju di pilpres, baik sebagai capres maupun cawapres.
Meski demikian, Slamet mengatakan, kriteria calon pemimpin RI dari empat parpol itu akan ditentukan musyawarah ulama dan tokoh Aksi Bela Islam 212. Dia berharap Gerindra cs dapat mendengarkan arahan Rizieq.
"Kami baru akan menentukan kriteria calon pemimpin nasional dalam musyawarah ulama dan tokoh pergerakan 212 nanti," ucap Slamet, yang juga juru bicara FPI.
"Kami berdoa mudah-mudahan keempat partai tersebut mendengar dan memperhatikan arahan HRS. Jika keempat partai tersebut mencalonkan (Rizieq-Red), kenapa tidak. Semoga," ucapnya.
Adapun, arahan Gerindra, PKS, PAN, dan PBB membentuk Koalisi Permanen 212 diharapkan dapat melawan Jokowi di pilpres 2019. Koalisi itu sudah lama direncanakan Rizieq.
Karena itu, Rizieq mengimbau Koalisi Permanen 212 segera dipatenkan untuk bersama-sama mencari penantang Jokowi di pilpres 2019. "Sudah lama Habib Rizieq Shihab menginginkan dan mengharapkan adanya Koalisi Permanen 212 (PKS-PAN-Gerindra-PBB)," papar Slamet
0 Komentar