Teropong Militer - Ormas Pemuda Pancasila dan TNI Angkatan Udara melakukan pertemuan terkait kasus pengeroyokan dua anggota TNI AU yang mukanya bolong karena ditimpuk Durian. Dari hasil pertemuan pada Kamis, 28 Maret 2018 itu, kedua belah pihak berspakat damai.
loading...
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Indarto membenarkan kesepakatan damai antara Ormas PP dan TNI AU tersebut.
"Sudah dilakukan pertemuan, hasil yang disepakati damai," katanya kepada Kriminologi.id, Minggu, 1 April 2018.
loading...
Menurut dia, meski Ormas PP dan TNI AU telah sepakat berdamai, proses penegakan hukum pelaku pengeroyokan tetap dilakukan. Ke-15 pelaku pengeroyokan sudah berstatus tersangka. Satu sudah ditangkap sementara 14 lainnya masih buron alias masuk daftar pencarian orang (DPO).
"Proses hukum masih berlanjut dan kami masih melakukan pencarian terhadap tersangka kasus 170 TNI yang ditimpuk durian," ujar Indarto.
Belum diketahui isi kesepakatan damai antara kedua belah pihak. Sementara Ketua Pemuda Pancasila (PP) Cabang Pondok Gede, Ousner Chan Sirait membenarkan pertemuan dengan pihak TNI AU, namun Chan enggan membeberkan hasil pertemuan di Halim tersebut.
"Kami sudah berkordinasi dengan AU, tapi untuk hasilnya seperti apa ke Ketua PP Kota Bekasi saja," katanya kepada Kriminologi.id saat dikonfirmasi, Minggu, 1 April 2018.
Pengeroyokan itu terjadi ketika dua anggota TNI AU yaitu Praka Ade Septianto dan Praka Hendrik Kereh tengah berjulan durian di kiosnya yang berada di Jatikramat, Pondok Gede, Kota Bekasi pada Kamis, 22 Maret 2018.
Saat itu pelaku pengeroyokan meminta jatah Durian kepada keduanya. Namun karena meminta terlalu banyak, Praka Ade menolaknya. Penolakan itu memicu belasan anggota Ormas kepemudaan yang terpengaruh miras itu geram dan melakukan pengeroyokan terhadap keduanya.
Namun karena kalah jumlah, keduanya menjadi bulan-bulanan belasan orang pengeroyoknya hingga wajah kedua prajurit TNI AU itu bolong-bolong akibat dihantam durian para pelaku.
Seorang pelaku pengeroyokan bernama Ade (19) berhasil ditangkap tak lama setelah kejadian. Pascapengeroyokan itu, kantor dan mobil operasioanal Pemuda Pancasila dibakar gerombolan motor berbadan tegap.
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Indarto, Jumat, 30 Maret 2018 mengungkapkan, pihaknya telah mengantongi identitas 14 anggota Pemuda Pancasila yang mengeroyok dua anggota TNI AU. Namun, ia mengungkapkan, ke-14 pelaku itu sudah tidak lagi berada di Bekasi.
Ia menduga, ke-14 anggota Pemuda Pancasila itu kabur alias menghilang ke wilayah lain. "Tim sedang melakukan pencarian terhadap mereka," katanya menegaskan.
Sumber : KRIMINOLOGI
0 Komentar