Teropong Militer - Pengangkatan pistol Nazi yang tertanam selama 50 tahun di lahan bambu di Kota Depok ternyata melibatkan paranormal bernama ki Jambrong
loading...
"Kami libatkan juga paranormal dengan kekuatan supranaturalnya untuk mendeteksi titik lokasi senjata dan amunisi yang tertanam. Ini atas usulan keluarga veteran perang yang menanam senjata dan amunisi itu sekitar 50 tahun lalu," kata Komandan Koramil 05/Sawangan Kapten Arm, Erwin Syahputra, Minggu (8/4/2018).
Ia mengatakan dari hasil pendalaman sang paranormal diketahui selain senjata dan amunisi, Almarhum Nipan Syahrul yang merupakan veteran Pejuang Kemerdekaan RI, juga menanam sejumlah benda keramat dan benda pusaka miliknya bersama senjata dan amunisi tersebut.
loading...
"Kami akan lanjutkan pengalian untuk mengangkat senjata dan amunisi yang tersisa pada Senin (9/4/2018)," kata Erwin.
Misi pencarian pistol Nazi ini dilakukan di Jalan H Maat, RT 4/2, Pengasinan, Sawangan, Kota Depok.
Misi telah dijalankan sejak Jumat (6/4/2018) lalu, dan baru akan kembali dilanjutkan Senin (9/4/2018).
Dalam upaya pengangkatan lanjutan Sabtu, tim gabungan TNI AD dari Kodim Depok dan Jihandak Denzipur III belum membuahkan hasil.
Padahal dalam upaya itu, tim juga melibatkan paranormal Ki Jambrong untuk mendeteksi titik keberadaan senjata dan amunisi yang tertanam.
Sebab pada Sabtu (7/4/2018) dan Minggu (8/4/2018) ini, katanya operator alat berat yang dapat mengoperasikan alat berat untuk menggali lahan dimana senjata dan amunisi tertanam, masih libur.
Karenanya kata dia pada Sabtu, tim sempat melanjutkan penggalian lahan dengan cara manual. Namun belum berhasil menemukan sisa senjata dan amunisi yang tertanam, meskipun sudah melibatkan paranormal.
"Karenanya penggalian akan kami lanjutkan Senin besok dengan menggunakan alat berat. Sebab pada hari Sabtu dan hari Minggu ini, operator alat beratnya libur," kata Erwin.
Ia menjelaskan pada Sabtu penggalian lahan sempat dilanjutkan dengan cara manual di titik berbeda dari titik penggalian yang dilakukan Jumat, sesuai arahan paranormal.
"Kami gali di titik berbeda sedalam satu meter pada Sabtu, namun belum juga kami temukan senjata dan amunisinya," kata Erwin.
Menurutnya pada Senin penggalian akan dilakukan lebih dalam lagi.
Saat ini kata Erwin baru satu pistol mitraliur dan tiga magazine kosong tanpa peluru yang sudah ditemukan pada Jumat lalu.
Sementara dari laporan keluarga Almarhum Nipan Syahrul yang merupakan veteran Pejuang Kemerdekaan RI, dan menanam senjata serta amunisi di sana, jumlah senjata dan amunisi yang ditanam di lahan bambu di sana adalah tiga pistol mitraliur dengan tiga magazine, tiga buah granat dan dua pak amunisi atau peluru.
"Sehingga kami yakin masih ada sisa senjata dan amunisi yang tertanam di sana. Kami optimis, pengangkatan pada Senin, akan membuahkan hasil," katanya.
Komandan Kodim 0508/Depok Letkol Inf Iskandarmanto menuturkan temuan pistol mitraliur di lahan di bawah pohon bambu di Jalan H Maat, Gang Mushola Insan Kamil, RT 4/2, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Depok, Jumat (6/4/2018) sore, diduga adalah senjata peninggalan perang dunia (PD) ke dua.
Dugaan itu katanya tampak terlihat dari jenis pistol mitraliur yang sudah tertanam selama sekitar 50 tahun di sana.
"Diduga memang peninggalan Perang Dunia ke dua. Namun masih harus didalami lagi, benar tidaknya," kata Iskandarmanto
Seperti diketahui berdasarkan laporan keluarga dari Almarhum Nipan Syahrul yang merupakan veteran Pejuang Kemerdekaan RI, sejumlah anggota TNI AD dari Jihandak Denzipur III berupaya mengangkat sejumlah senjata dan amunisi yang tertanam di lahan di bawah pohon bambu di Jalan H Maat, Gang Mushola Insan Kamil, RT 4/2, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Depok, sejak Jumat (6/4/2018) sore.
Dari lahan kosong itu, sampai Jumat pukul 16.00, petugas baru berhasil menemukan satu
pistol mitraliur beserta 3 magazine kosong tanpa peluru.
Sementara dari laporan Komarudin (60) menantu Nipan dan Amir Syahril (48) anak Nipan, di lahan kosong itu Nipan sempat menanam 3 senjata pistol mitraliur beserta magazinenya, 3 granat dan 3 pak amunisi berupa peluru.
"Jadi yang baru ditemukan adalah satu pistol mitraliur beserta tiga magazine kosong tanpa peluru dan masih ada sisa senjata dan amunisi tertanam di sana," katanya.
Sementara itu, Komarudin, menantu Nipan, mengatakan karena lahan kosong yang selama ini ditanami pohon bambu akan ditanami pohon lain yang lebih bermanfaat, pihaknya meminta bantuan petugas untuk mengangkat senjata dan amunisi yang tertanam di sana.
"Karena lahan akan kami garap, kami teringat pesan engkong Nipan, bahwa di lahan di sana itu beliau pernah menanam senjata dan amunisi bekas perang," kata Komarudin.
Karenanya kata Komarudin ia melaporkan hal itu ke Babinsa Kelurahan Curug, Serka Wardani. "Kebetulan saya bekerja di kelurahan Curug, makanya saya laporkan dan minta tolong ke Babinsa Curug Wardani," katanya.
Menurut Komarudin, mertuanya menanam senjata dan amunisi itu antara tahun 1965 sampai 1970.
"Kata beliau, ditanamnya setelah Gestapu antara 1965 sampai 1970. Jadi sudah sekitar 50 tahun senjata dan amunisi itu tertanam," katanya.
Babinsa Kelurahan Curug, Serka Wardani mengatakan setelah menerima laporan Komarudin, pihaknya melaporkan ke atasannya Danramil Sawangan yang meneruskannya ke Dandim Depok.
"Dan akhirnya kami tindaklanjuti laporan pak Komarudin dengan coba mengangkat senjata dan amunisi yang tertanam," kata dia.
0 Komentar