loading...

TNI Tewas Ditembak OPM, Wiranto: Saya Akan Segera Lakukan Pendekatan, Mau Bagaimanapun Mereka Rakyat Indonesia


Teropong Militer - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengaku akan melakukan pendekatan persuasif (soft approach) dengan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) pasca-baku tembak yang menewaskan seorang prajurit TNI dan dua orang anggota OPM di Banti, Tembagapura, Papua, Minggu 1 April 2018.

loading...

"Yang penting kesadaran dari masyarakat di sana sendiri yang kita harapkan supaya memberikan suatu kesadaran bahwa kita ini satu bangsa, sudah menjadi satu kewajiban untuk menjaga persatuan NKRI," ujar Wiranto di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (3/4/2018) malam.
Bila anggota KKSB tersebut kembali kepada Tanah Air, maka pemerintah dapat lebih cepat melakukan pembangunan di Papua dan Papua Barat. Karena itu, mantan Panglima ABRI tersebut mengatakan ingin menyadarkan mereka melalui pendekatan persuasif dalam rangka menjaga kebersatuan bangsa.

loading...

"Dengan kita bersatu kita bisa lebih cepat membangun daerah Papua dan Papua Barat. Masalahnya kan itu kalau toh sekarang masih ada satu atau dua yang mengingkari itu, ya kita sadarkan dia. Kalau disadarkan dalam kondisi hidup berarti soft (approach)," ujar Wiranto.

Dia menuturkan, kebijakan penambahan pasukan TNI di wilayah Papua tergantung keputusan Panglima TNI. Meski begitu, Wiranto mengaku akan tetap mencermati situasi di sana dalam rangka menjaga keamanan pasca-insiden baku tembak tersebut.

"(Penambahan pasukan) tanya panglima TNI, karena nanti lihat situasi daerahnya gimana, ya pasukannya berapa, sudah cukup apa belum," tandas dia.

Diberitakan sebelumnya, seorang prajurit TNI tewas ditembak TPN-OPM saat melakukan kontak senjata di Banti, Tembagapura, Papua, Minggu 1 April 2018.

Anggota TNI yang gugur dalam baku tembak itu yakni Prajurit Satu (Pratu) Vicky Rumpaisum, anggota Yonif 751/Raider. Tamtama TNI AD tersebut meregang nyawa akibat terkena tembak pada pelipis sebelah kanan.

Baku tembak ini tak hanya menewaskan seorang anggota tentara saja, melainkan juga dari pihak TPN-OPM sebanyak dua orang. Dengan demikian, korban dari insiden ini berjumlah tiga orang.

Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi mengungkapkan, hingga kini pasukan TNI masih melakukan pengejaran dan pendataan kerusakan akibat ulah kelompok tersebut. Baku tembak ini diduga sebagai bentuk realisasi ultimatum perang yang disampaikan TPN-OPM beberapa waktu lalu.

Sumber : OKEZONE

Posting Komentar

0 Komentar